Jumat, 16 Januari 2009

PENETAPAN POTENSIAL AIR

PENETAPAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN
Sebagaimana yang kita ketahui, potensial air merupakan alat diagnostik yang memungkinkan ahli tumbuhan dapat menentukan keadaan secara tepat status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semakin rendah atau sedikit potensial air yang terdapat di dalam suatu sel atau jaringan tumbuhan akan semakin besar kemampuannya untuk mengabsorbsi air, dan sebaliknya. Dengan demikian potensial air digunakan untuk mengukur devisit air dan tegangan air yang terdapat dalam sel dan jaringan.
Potensial air daun mempengaruhi transpirasi terutama melalui pengaruhnya terhadap membukanya stomata, tetapi juga mempengaruhi kadar uap air dalam ruang udara daun. Pengurangan potensial air sedikit tidak akan mempengaruhi transpirasi secara nyata, terutama apabila kadar uap air udara tinggi. Menurut (Goldworty, 1992)
Dalam bukunya fisiologi tumbuhan, untuk menunjukkan energi bebas yang dikandung air dalam bentuk potensial air. Turunan potensial air dari prinsip-prinsip termodinamika, pendapat lain dapat dijumpai dalam Slatyer pada tahun 1976 dan Meider dan Sherif tahun 1976, akan tetapi untuk sekarang ini cukup untuk mendefinisikan potensial air merupakan energi bebas per unit volume air, dengan menganggap bahwa potensial air murni adalah nol pada kondisi standar yaitu dengan menggunakan suhu udara dan tekanan atmosfer. (Fitter, 1991)
Tanaman hidrostatik dapat menghasilkan nilai potensial air nol atau bahkan positif. Nilai-nilai potensial air terutama potensial air xylem dalam tanaman bergetah akan positif. (Craft, 1968)
Pada umumnya, potensial air dalam jaringan tumbuhan mempunyai nilai yang lebih kecil dari 0 bar, sehingga demikian mempunyai nilai yang negatif.
Dari seluruh senyawa yang diperlukan bagi pertumbuhan tumbuhan, air merupakan senyawa yang dibutuhkan dalam jumlah terbesar. Air terdapat diseluruh bagian tubuhnya, wulau dari air tanah mulai dari air tanah disekitar akar sampai batas permukaan air, uap air di dalam daun. Permukaan penguapan sel mesofil daun merupakan batas diskontinuitas antara air dalam tubuh tumbuhan dengan uap air di dalam atmosfer. Dibangdingkan dengan faktor lingkungan lainnya iar merupkan faktor yang paling berpengaruh terhadap laju pertumbuhan.

Labih dari 80 persen berat basah sel dan jaringan tumbuhan terdiri dari air. Kadar airsela meristematik dapat menungkat sampai 90 persen atau lebih, sedangkan pada biji atau kuncup yang dorman kadar airenyadapat menurun sampai kurang dari 10 persen. Sekalipun di dalam tumbuhan yang sedang tumbuh aktif, kekurangan air dapat menjadi faktor pembatas bagi perkembangannya, tetapi keadaan kekeringan masih memiliki dampak fosotif bagi hidup dan ketahanan hidup suatu organisme. Bersama dengan menurunnya aktifitas sel, kepekaannya terhadap faktor-faktor fisik dan kimia dari lingkungannya juga berkurang. Oleh karena itu, walaupun biji kering tidak akan berkecambah, maka juga tidaka akan mati oleh suhu tinggi atau suhu rendah yang dapat menjadi letal bagi tumbuhan vegetatif. Pada kenyataannya adaptasi tumbuhan pada keadaan kering maupun suhu rendah sering melibatkan devisit air.
Penentuan potensial air sudah sejak lama dikenal oleh V.S Shardakov yang berasal dari Rusia. Prinsipnya terletak pada pertumbuhan densitas dari larutan yang diketahui tingkat kepekatannya. Larutan yang sering digunakan dalam mengestiminasi potensial air adalah larutan sukrosa (C12H22O¬11), sampel yang dimasukkan kedalam seri larutan akan kehilangan atau menyerap air secara osmosis. Jika densitas larutan tidak berubah, berarti potensial air sampel yang diuji sama dengan larutan tersebut. Penggunaan zat warna seperti methyl blu atau methyl orange yang dimaksudkan untuk memudahkan pengamatan terhadap geakan larutan yang diuji bila dimasukkan ke dalam larutan kontrol.


DAFTAR PUSTAKA
WWW.GOOGLE.COM, Potensial Air Tumbuhan

Tidak ada komentar: