Jumat, 16 Januari 2009

CURVE SIGMOID

CURVA SIGMOID
Peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa dan tinggi) disebut dengan pertumbuhan. Pertumbuhan bersifat irrevessibel atau tidak dapat balik. Pertumbuhan dapat terjadi karena adanya jaringan meristematis. Pertumbuhan tanaman dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Pengukuran perubahan panjang atau tinggi batang dapat dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris, jangka sorong atau dengan aoksanometer.
Pertumbuhan tanaman dapat dikelompokan menjadi empat fase, yaitu sebagai berkut:
1. Fase awal (pertumbuhan secara lamban)
2. Fase log (Pertumbuhan mencapai maksimum)
3. Fase perlambatan (pertumbuhan menjadi lambat), dan
4. Fase stasioner (pertumbuhan terhenti)

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor interseluler (gen), faktor interseluler (hormon), dan faktor luar (misalnya lingkungan).
A. Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon, diantaranya auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin dan asam absitat.
1. Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang (koleoptil) dan akar (kolioriza). Aktivitas auksin akan terhambat oleh sinar yang berlebihan. Hormon auksin berfungsi sebagai berikut:
 Pembentangan sel
 Pembelahan sel
 Merangsang pembentukan buah dan bunga



2. Giberelin
Giberelin terdapat pada bagian batang dan bunga. Fungsi hormon ini adalah sebagai berikut:
 Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
 Menyebabkan tanaman tumbuh tinggi
 Memacu aktivitas kambium
 Menghasilkan buah yang tidak berbiji
 Membantu perkecambahan biji
3. Gas etilen
Fungsi utama gas etilen ini adalah sebagai berikut:
 Mempercepat pemasakan buah
 Pengguguran bunga
4. Sitokinin
Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada tumbuhan. Fungsi hormon ini adalah sebagai berikut:
 Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih capat memanjang
 Mempercepat pelebaran daun
 Merangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
 Merangsang aktivitas pembelahan sel
 Membantu perkecambahan biji
5. Asam absisat
Fungsi asam asisat ini adalah sebbagai berikut:
 Mengurangi kecepatan pembelahan
 Mengurangi pemanjangan sel
 Membantu pengguguran bunga
 Proses dormansi



B. Lingkungan (faktor eksternal)
Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat besar. Faktor-faktor lingkungan tersebut meliputi suhu udara, cahaya, kelembaban udara serta ketersediaan air tanah dan mineral.

2. JARINGAN MERISTEM
Pada tahap perkembangan embrio, semua sel mengalami pembelahan. Pertumbuhan dan perkembangan sel lebih lanjut menunjukkan adanya diferensiasi menjadi bagian khusus tumbuhan dan juga masih ada bagian sel yang tetap bersifat embrio (embrional), yaitu mampu mengadakan pembelahan terus-menerus. Jaringan yang bersifat embrio dalam tubuh tumbuhan dewasa ini disebut meristem.
Menurut tempatnya, meristem dalam tubuh tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Meristem pucuk, yang terdapat pada bagian pucuk akar dan batang.
2. Meristem interkalar, yang tedapat di antara jaringan dewasa, misalnya pada buku Gramineae.
3. Meristem lateral, yang letaknya sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan felogen.

Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Meristem primer, yaitu sel yang berkembang secara langsung dari sel bersifat embrio dan tetap bersifat embrio.
2. Meristem sekunder, yaitu jaringan yang berkembang dari jaringan dewasa yang masih tetap dapat berdiferensiasi.

Pola pertumbuhan tanaman dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
1. Determinate
Determinate adalah bagian organ tanaman yang terus mengalami batas tertinggi dan berhenti. Contohnya pada pertumbuhan daun.



2. Interminate
Interminate adalah Pertumbuhan tanaman terus berlangsung dan tidak terbatas waktu. Contohnya pada pertambahan diameter batang, diameter akar, dan panjang akar).
Pola pertumbuhan tanaman berdasrkan umur dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sebagi berikut:
1. Monokarpik, adalah tumbuhan yang berbunga hanya sekali dan kemudian tumbuhan tersebut mati. Contohnya pada tanaman sayur-sayuran dan tanaman yang memiliki umur pendek.
2. Polikerpik, adalah tumbuhan yang setelah berbunga akan memulai fase vegetativ dari awal sampai berbunga lagi. Contohnya pada tanaman tahunan

DAFTAR PUSTAKA
Sembiring Langkah, Sudjino, Pertumbuhan Dan Perkembangan, Bilogi Kelas XII (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka, 2006)
Fahn. A, Meristem, Anatomi Tumbuhan Edisi KeTiga (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995)

Tidak ada komentar: