Senin, 19 Januari 2009

MANUSIA YANG BERPOTENSI

MANUSIA YANG BERPOTENSI

Manusia bukanlah seekor ikan yang bernapas dengan insang, akan tetapi manusia bisa menyalam lebih dalam dari pada ikan.
Manusia bukanlah seekor burung yang bisa terbang kesana kemari, akan tetapi manusia bisa terbang lebih cepat dan lebih tinggi dari pada seekor burung.
Manusia bukanlah benda langit (planet), akan tetapi manusia bisa tinggal dan hidup di luar angkasa.
Manusia tidak memiliki seribu mata, akan tetapi manusia dapat melihat seluruh permukaan bumi dengan hitungan detik.
Manusia tidak memiliki seribu kaki, akan tetapi manusia bisa sampai di suatu tempat lebih cepat dari seekor kuda liar.
Manusia tidaklah seperti Allah SWT yang maha pencipta, akan tetapi manusia bisa menciptakan segala sesuatu diluar kemampuan makhluk yang lainnya.
Manusia bukanlah seekor anjing pelacak, akan tetapi manusia bisa lebih cepat untuk mengetahui sesuatu.
Manusia bukanlah seekor kancil, akan tetapi manusia bisa lebih lincah dan lebih cerdik dari seekor kancil.
Manusia bukanlah seekor murai batu yang memiliki kicauan yang sangat merdu, akan tetapi manusia bisa memiliki suara yang lebih merdu dari pada seekor murai batu.
Semua itu karena perkembangan pola fikir dan kemajuan tekhnologi yang telah dianugrahkan oleh Allah SWT kepada makhluknya. Semua itu hanya bisa kita wujudkan melalui ilmu pengetahuan, keterampilan dan dan sikap yang positif. Teman-teman, kita adalah mahkluk yang hebat, kita adalah makhluk yang unggul. Kita bisa melakukan itu semua. Sekaranglah saatnya kita bangkit dan merubah hidup, jangan biarkan diri kita terlena atas tipu daya orang-orang yang tidak menginginkan kita untuk bangkit. Buanglah kebiasaan buruk kita yang selalu berkata “saya tidak bisa”. Yakinlah teman-teman kalau kita bisa, katakanlah kepada dunia bahwa “saya bisa”.

Minggu, 18 Januari 2009

BUNGA

BUNGA

Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang atau daun) yang bentuk, warna, dan susunan disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembunhan yang pada akhirnya menghasilkan alat-alat perkembangbiakan.
Masalah hemologi dan evolusi morfologi bunga telah diteliti dalam waktu yang lama. Peneliti seperti, Wolff dan Egete di abad 18 di candle pada awal abad 19 dan penelitian lain menyatakan bahwa organ bunga merupakan turunan langsung dari helaian daun. Namun, pendapat yang diterima sampai sekarang adalah daun dan batangmerupakan suatu unit tunggal yang disebut Shoot. Perkembangan bunga bunga parallel dengan cabang vegetativ, jadi tidak sebagai turunannya.
Bunga terdiri atas aksis (sumbu), pada sumbu inil adalah muncul organ bunga bagian sumbu yang mempunyai ruas (Internodus) terdapat tangkai bunga disebut pedisel. Ujung distal dari pedi sel membengkak dan meluas disebut Rectekulum atau Thalamus. Organ bunga menempel pada reseptakulum. Bunga mempunnyai 4 macam organ. Organ paling luas adalah Sepala, yang secara bersama menyusun kaliks (klopak bunga) yang biasanya bewarna hijau, dan ditemukan paling bawah, dapat di atas reseptakulum. Di sebelah dalam sepala adalah korola (mahkota bunga), yang terdiri atas petala yang biasanya bewarna. Kedua tipe organ bersama-sama membentuk periantium (perhiasan bunga). Apabila semua organ periantium sama, disebut tepala. Di dalam periantium terdapat dua macam organ reproduksi. Organ disebelah luar disebut stemen (benang sari) yang bersama-sama membentuk androesium, dan organ di sebelah dalam disebut karpela (daun buah) yang membentuk genoesium. Stemen atau benang sari terdiri atas dua ruangan (lobus) yang menempel dan bersambungan dengan lanjutan pilamen yang disebut konetivum. Setiap lobus berisi serbuk sari.
Geroesium tersusun dari karpela bebas (apokarpus) atau sinkarpus, yang biasanya terdiri atas tiga bagian:
1.Ovarium (bakal huah).
2.Stilus (tangkai putik).
3.Stigana (kepala putik).

Apabila karpela ditemukan pada tempat yang lebih dari pada sumbu bunga, bunga disebut bunga hipogin, dan ovariumnya disebut superior. Apabila perizantiumdan steman terdapat pada tepi perluasan diskus kearah latoral, terdapat diatas ovarium, disebut bunga perigin dan ovariumnya disebut intermideate. Diskus yang cengkung dapat menutup ovarium seluruh sehingga ovarium terletak dibawah organ bunga lain. Bunga yang demikian disebut bunga epigin dan ovariumnya interior. Pada beberapa tumbuhan, misalnya Cappafis, hanya bagian reseptakulum yang membawa karpela memanjang, Struktur ini disebut ginofor. Pemanjangan bagian reseptakulum yang membawa karpala dan stamen disebut Androginofor.
Pada suatu tumbuhan dakalanya hanya terdapat sari bunga saja tetapi pada umumnya pada suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga dinamakan tumbuhan berbunga tunggal sedang lainya tumbuhan berbunga banyak.
Menurut tempatnya pada tumbuhan, dapat kita bedakan menjadi beberapa macam diantaranya:
1)Bunga pada ujung batang (Frus terninalis)
2)Bunga pada ketiak daun (Hos lateralis atau Hos axellans)
Menurut besar jumlahnya, bunga terbagi menjadi:
1)Terpencar atau terpisah-pisah (Flores sparsi)
2)Berkumpul membentuk suatu tangkaian dengan susunan beranekaragam.
Pada kebanyakan bunga, semua bagian bunga pada setiap lingkaranya sama dalam ukuran dan membentuk sehingga bunga dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama dalam satu bidang membujur atau lebih (disebut Aktitomorf atau Simetri radial). Ada juga spesies yang hanya dapat dibagi dalam dua bagian yang sama melalui satu bidang membujur disebut Zigomot atau simetri bilateral tetapi ada juga spesies yang tidak dapat dibuat menjadi dua bagian yang sama dengan jalan apapun juga, disebut Osimetris.
Susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambing-lambang, dan angka-angka yang memberikan gambaran mengenai berbagai sipat bunga besrta bagian-bagianya.


MACAM-MACAM BUNGA
Bunga dapat dikelompokkan seperti berikut:
a)Menurut jumlah bunga dalam satu tangkai dibagi menjadi dua yaitu:
1)Bunga tunggal, yaitu bunga yang terdapat dalam satu tangkai yang hanya ada satu, misalnya pada tanaman coklat.
2)Bunga majmuk, yaitu bunga yang terdapat dalam satu tangkai lebih dari satu, biasanya bunga seperti ini banyak terdapat pada tangkai tanaman budidaya, misalnya: mangga.
b)Macan-macam bunga menurut jenis kelamin:
1)Bunga betina, yaitu bunaga yang hanya memiliki alat kelamin betina saja yang disebut dengan Teutik. Biasanya bunga terdapat pada tanaman semangka, mentimun.
2)Bunga jantan, yaitu bunga yang hanya memiliki alat kelamin jantan benang sari. Contohnya pada tanaman papaya.
3)Bunga sempurna (Hermaprodid) yaitu bunga yang memiliki dua alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga. Bunga seperti ini biasanya terdapat pada bunga mawar.
4)Bunga mandul (tidak berkelamin) yaitu bunga yang tidak memiliki benang sari atau putik. Contohnya pada bagian tepi bunga matahari.
Susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambing-lambang, dan angka-angka yang memberikan gambaran mengenai berbagai sipat bunga besrta bagian-bagianya.
Rumus bunga hanya dapat ditunjukan hal-hal mengenai empat bagian pokok bunga yaitu sebagai berikut:
1)Klopak, yang dinyatakan dengan hurup K singkatan dari kabakaliks.
2)Tapuk atau mahkota yang dinyatakan dengan hurup C yang merupakan singkatan dari Cofola.
3)Benang sari yang dinyatakan dengan hurup A, singkatan dari kata Andredecium.
4)Putik yang dinyatakan dengan hurup B yang merupakan singkatan kata Binalcium.
Jika klopak dan mahkota sama, baik bentuk dan warnanya maka digunakan hurup lain yaitu P yang merupakan singkatan dari kata Perrgonium (tenda bunga). Dibelakang hurup tadi lalu ditambahkan angkka-angka yang menunjukan jumlah masing-masing bagian tadi, dan di antara dua bagian buanga yang di gambarkan dengan hurup dan angka biasanya dibawah koma.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, Sri E.S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

Jumat, 16 Januari 2009

PENETAPAN POTENSIAL AIR

PENETAPAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN
Sebagaimana yang kita ketahui, potensial air merupakan alat diagnostik yang memungkinkan ahli tumbuhan dapat menentukan keadaan secara tepat status air dalam sel atau jaringan tumbuhan. Semakin rendah atau sedikit potensial air yang terdapat di dalam suatu sel atau jaringan tumbuhan akan semakin besar kemampuannya untuk mengabsorbsi air, dan sebaliknya. Dengan demikian potensial air digunakan untuk mengukur devisit air dan tegangan air yang terdapat dalam sel dan jaringan.
Potensial air daun mempengaruhi transpirasi terutama melalui pengaruhnya terhadap membukanya stomata, tetapi juga mempengaruhi kadar uap air dalam ruang udara daun. Pengurangan potensial air sedikit tidak akan mempengaruhi transpirasi secara nyata, terutama apabila kadar uap air udara tinggi. Menurut (Goldworty, 1992)
Dalam bukunya fisiologi tumbuhan, untuk menunjukkan energi bebas yang dikandung air dalam bentuk potensial air. Turunan potensial air dari prinsip-prinsip termodinamika, pendapat lain dapat dijumpai dalam Slatyer pada tahun 1976 dan Meider dan Sherif tahun 1976, akan tetapi untuk sekarang ini cukup untuk mendefinisikan potensial air merupakan energi bebas per unit volume air, dengan menganggap bahwa potensial air murni adalah nol pada kondisi standar yaitu dengan menggunakan suhu udara dan tekanan atmosfer. (Fitter, 1991)
Tanaman hidrostatik dapat menghasilkan nilai potensial air nol atau bahkan positif. Nilai-nilai potensial air terutama potensial air xylem dalam tanaman bergetah akan positif. (Craft, 1968)
Pada umumnya, potensial air dalam jaringan tumbuhan mempunyai nilai yang lebih kecil dari 0 bar, sehingga demikian mempunyai nilai yang negatif.
Dari seluruh senyawa yang diperlukan bagi pertumbuhan tumbuhan, air merupakan senyawa yang dibutuhkan dalam jumlah terbesar. Air terdapat diseluruh bagian tubuhnya, wulau dari air tanah mulai dari air tanah disekitar akar sampai batas permukaan air, uap air di dalam daun. Permukaan penguapan sel mesofil daun merupakan batas diskontinuitas antara air dalam tubuh tumbuhan dengan uap air di dalam atmosfer. Dibangdingkan dengan faktor lingkungan lainnya iar merupkan faktor yang paling berpengaruh terhadap laju pertumbuhan.

Labih dari 80 persen berat basah sel dan jaringan tumbuhan terdiri dari air. Kadar airsela meristematik dapat menungkat sampai 90 persen atau lebih, sedangkan pada biji atau kuncup yang dorman kadar airenyadapat menurun sampai kurang dari 10 persen. Sekalipun di dalam tumbuhan yang sedang tumbuh aktif, kekurangan air dapat menjadi faktor pembatas bagi perkembangannya, tetapi keadaan kekeringan masih memiliki dampak fosotif bagi hidup dan ketahanan hidup suatu organisme. Bersama dengan menurunnya aktifitas sel, kepekaannya terhadap faktor-faktor fisik dan kimia dari lingkungannya juga berkurang. Oleh karena itu, walaupun biji kering tidak akan berkecambah, maka juga tidaka akan mati oleh suhu tinggi atau suhu rendah yang dapat menjadi letal bagi tumbuhan vegetatif. Pada kenyataannya adaptasi tumbuhan pada keadaan kering maupun suhu rendah sering melibatkan devisit air.
Penentuan potensial air sudah sejak lama dikenal oleh V.S Shardakov yang berasal dari Rusia. Prinsipnya terletak pada pertumbuhan densitas dari larutan yang diketahui tingkat kepekatannya. Larutan yang sering digunakan dalam mengestiminasi potensial air adalah larutan sukrosa (C12H22O¬11), sampel yang dimasukkan kedalam seri larutan akan kehilangan atau menyerap air secara osmosis. Jika densitas larutan tidak berubah, berarti potensial air sampel yang diuji sama dengan larutan tersebut. Penggunaan zat warna seperti methyl blu atau methyl orange yang dimaksudkan untuk memudahkan pengamatan terhadap geakan larutan yang diuji bila dimasukkan ke dalam larutan kontrol.


DAFTAR PUSTAKA
WWW.GOOGLE.COM, Potensial Air Tumbuhan

PENYIMPANAN GULA PATI DALAM DAUN

PENYIMPANAN GULA PATI DALAM DAUN
Proses fotosintesis secara umum dapat digambarkan dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
6 CO2 + 6 H2O + 673 kkal → 6 C6 H12 O6 + 6 O2
Persamaan ini menyatakan bahwa 6 molekul karbon dioksida bergabung dengan 6 molekul air, membentuk satu molekul glukosa dan 6 molekul oksigen. Glukosa lazimnya dianggap sebagai produk utama fotosintesis, meskipun senyawa organik lainnya juga dihasilkan. Karbon dioksida yang digunakan dalam proses ini berasal dari udara, sedangkan air dari tanah dan energi dari sinar matahari.
Sebagai hasil penyelidikan-penyelidikan modern, maka fotosintesis dapat dibagi ke dalam dua kelompok reksi, pertama yaitu reaksi cahaya, yiatu reaksi-reaksi yang memerlukan cahaya. Pada kelompok ini, cahaya matahari digunakan untuk memecahkan (menguraikan) molekul-molekul air menjadi oksigen (gas) dan hidrogen. Gas oksigen selanjutnya dilepaskan ke udara, sedangkan hidrogen ditangkap oleh molekul-molekul penerima hidrogen, yaitu nokotin adenine dinukliotide fosfat (NADP). Reaksi peruaraian air ini disebut reaksi fotosintesis air atau sering pula disebut reaksi Hill, karena rekasi ini ditemukan pertama kali oleh Hill.
2 H2O + 4 NADP Cahaya 4 NADPH + O2
gas oksigen
Dari percobaan-percobaan dengan molekul air yang mengandung oksigen radioaktif (H2O*) diperoleh bukti bahwa seluruh gas oksigen yang terbentuk berasal dari molekul air, dan bahwa dalam proses fotosintesis terbentuk molekul-molekul air yang baru. Karena itu, reaksi pertama ini perlu diubah untuk menunjukkan bahwa gas oksigen yang dilepaskan dalam fotosintesis berasal dari molekul air dan bukan dari molekul karbon dioksida.
6 CO2 + 12 H2O* + energi cahaya → C6 H12 O6 + 6 H2O + 6 O2*
Reaksi peruraian air menyebabkan peningkatan suplai hidrogen yang mudah digunakan (NADPH) untuk reaksi-reaksi kimiawi pada tahap selanjutnya. Kedua reaksi gelap, yaitu reaksi-reaksi yang tidak memerlukan cahaya.
Kegiatan mengubah karbon dioksida dan air menjadi gula memerlukan energi. Energi tidaklah diciptakan dan tidak pula dilenyapkan tetapi hanya diubah dari suatu bentuk menjadi bentuk lain. Beberapa diantara bentuk-bentuk energi ini bersifat mekanik, elektrik, termal, radiasi dan kimiawi. Pada fotosintesis, energi radiasi diubah menjadi energi kimiawi yang tersimpan dalam molekul-molekul glukosa. Energi kimiawi dalam gula kemudian dilepaskan untuk menyelenggarakan kegiatan tumbuhan ataupun binatang yang memakan tumbuhan tersebut.
Kini fotosintesis dapat digambarkan secara keseluruhan, mulai dari bahan baku sampai produksi akhir. Pada tumbuhan darat, air dari tanah masuk melalui sel-sel pengangkut dalam akar, batang, dan daun maka akhirnya mencapai sel-sel yang mengandung klorofil. Karbon dioksida berasal dari atmosfer yang kadarnya sektar 0,03 persen volume atau 3 bagian dalam setiap 10.000 bagian udara. Kendati tempatnya kecil, namun seluruh atmesfer mengandung lebih dari 2000 milyar ton karbon dioksida- sekitar 47 ton di atas setiap hektar permukaan bumi. Karbon dioksida masuk ke dalam daun terutama melalui stomata, karena pada saat fotosintesis berlangsung, konsentrasi gas ini di dalam daun lebih rendah dari pada dalam udara. Di dalam daun karbon dioksida berdifusi melalui ruang antar sel sampai mencapai dindinh sel yang lembab yang mmenjadi batas ruang tadi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS
A. Faktor Genetik
1. Perbedaan antara spesies
Laju fotosintesis maksimum untuk pohon dan semak evergreen yang tumbuh di daerah tropis, subtropis atau mediteranean, dan untuk pohon dan semak deciduous yang tumbuh di daerah beriklim sedang. Pohon dan semak tersebut menunjukkan laju fotosintesis maksimum yang lebih rendah. Semak tersebut menunjukkan laju fotosintesis maksimum yang lebih rendah.
2. Pengaruh umur daun
kemampuan daun untuk berfotositesis meningkat pada awal perkembangan daun, tetapi kemudian mulai turun. Daun yang mulai mengalami senescene akan berwana kuning dan hilang kemampuannya untuk berfotosintesis, karena perombakan klorofil dan hilangnya fungsi kloroflas.



3. Pengaruh laju translokasi fotositat
Dalam bentuk sukrosa dari daun organ- organ penampung yang berfungsi sebagai limbung. Tumbuhan dengan laju fotosintesis yang tinggi juga menunjukkan laju translokasi fotosintat yang tinggi pula.
B. Faktor Lingkungan
1. ketersediaan air
Tumbuhan tingkat tinggi, agaknya laju fotositesis paling dibatasi oleh ketersediaan air. Kekurangan air dapat menghambat fotosintesis, terutama karena pengaruh terhadap turgiditas sel penjaga stomata, jika kekurangan air maka turgiditas sel penjaga akan menurun.
2. Ketersediaan CO2
CO2 merupakan bahan baku sintesis karbohidrat. Kekurangan CO2 tentu akan menyebabkan penurunan laju fotositesis. Peningkatan konsentrasi CO2 secara alami maupun buatan secara konsisten mamacu laju fotosintesis, kecuali jika stomata menutup.
3. Pengaruh cahaya
Cahaya sebagai sumber energi untuk reaksi anabolitik fotosintesis jelas akan berpengaruh terhadap laju fotosintesis tersebut. Penutupan cahaya matahari oleh awan akan mengurangi laju fotosintesis.
4. Pengaruh Suhu
Kisaran suhu dimana tumbuhan dapat melangsungkan fotosintesis cukup besar. Pengaruh suhu terhadap fotosintesis tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya.

A. Karbohidrat
Diantara berbagai karbohidrat yang penting yang dapat dibentuk oleh tumbuhan dari glukosa ialah selulosa, sukrosa dan pati. Karbohidrat-karbohidrat lainnya merupakan bentuk-bentuk karbohidrat simpanan. Pada sejumlah tumbuhan, seperti bit gula, tebu, dan bawang, karbohidratnya tersimpan dalam bentuk sucrose, tetapi pada kebanyakan spesies, pati merupakan produk simpanan utama.
Kelebihan glokosa dapat diubah menjadi pati yang tampak sebagai produk simpanan sementara dalam kloroplas di dalam mesofil. Pati ini kemudian diubah menjadi gula yang larut dan dipindahkan dari daun. Pada umumnya berat daun berkurang pada malam hari karena hilangnya pati ini.
Karena cepatnya perubahan gula menjadi pati pada banyak tumbuhan, suatu pengujian yang menunjukkan adanya pati dalam daun dianggap memberi kesan bahwa fotosintesis sedang berlangsung. Akumulasi pati dalam daun sebagai cadangan sementara mudah didemonstrasikan. Jika klorofil dihilangkan dari daun penghasil pati yang telah disimpan dalam gelap selama beberapa jam dan daunnya kemudian diwarnai dengan yodium, maka hanya warna cokelat yodiumlah yang akan tampak. Akan tetapi, jika yang telah disinari selama sehari diperlakukan dengan cara yang sama, maka pada daun itu akan tampak warna biru atau hitam yang menunjukkan adanya pati. Pati ini kadang-kadang disebut “produk fotosintesis pertama yang terlihat”, tetapi konsepsi ini menyesatkan, karena pembentukan pati reaksinya sama sekali berbeda dengan reaksi pembentukan glukosa. Pati dapat dibentuk dari glokosa dalam jaringan-jaringan penyimpanan yang tidak terkena cahaya.

DAUN
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman).

Pada umumnya, daun struktur daun dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Epidermis
Epidermis tersusun dari satu lapisan sel yang biasanya tidak mengandung kloroplas. Epidermis menutup secara kontinu kedua permukaan daun dan karena itu dibedakan menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis tertutup oleh kutikula, lapisan atau film seperti pernis, yang menghambat perpindahan air dan gas dari daun ke dalam daun.

2. Mesofil
Pada beberapa tumbuhan, seperti misalnya jagung dan jenis rumput lainnya, banyak tumbuhan air, dan konifer, mesofilnya tidak atau sedikit berdifferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang. Istilah klorenkima dipergunakan untuk istilah sel-sel hijau seperti itu, baik yang terdapat dalam daun maupun dalam bagian lainnya.
Secara morfologi dan anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yang paling beragam. Karena itu, tipe daun dapat dibedakan menjadi beberapa, yaitu sebagai berikut:
1. Helai Daun (foliage leaves)
foliage leaves pada prinsipnya merupakan organ fotosintesis
2. Katafil
Katafil adalah sisik yang tampak pada kuncup dan batang di bawah tanah, yang fungsinya untuk pelindung atau penyimpan bahan cadangan.
3. Hipsofil
Hipsofil adalah berbagai tipe braktea yang mengiringi bunga dan berfungsi sebagai pelindung.
4. Kotiledon
Kotiledon adalah daun pertama dari tumbuhan

Fungsi Daun
a) Tempat terjadinya fotosintesis.
b) Sebagai organ pernapasan.
c) Tempat terjadinya transpirasi.
d) Tempat terjadinya gutasi.
e) Alat perkembangbiakkan vegetatif.






DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosomo SS. Botani Umum 2 (Bandung: Angkasa, 1990).
WWW.GOOGLE.COM Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fotosintesis

CURVE SIGMOID

CURVA SIGMOID
Peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa dan tinggi) disebut dengan pertumbuhan. Pertumbuhan bersifat irrevessibel atau tidak dapat balik. Pertumbuhan dapat terjadi karena adanya jaringan meristematis. Pertumbuhan tanaman dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Pengukuran perubahan panjang atau tinggi batang dapat dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris, jangka sorong atau dengan aoksanometer.
Pertumbuhan tanaman dapat dikelompokan menjadi empat fase, yaitu sebagai berkut:
1. Fase awal (pertumbuhan secara lamban)
2. Fase log (Pertumbuhan mencapai maksimum)
3. Fase perlambatan (pertumbuhan menjadi lambat), dan
4. Fase stasioner (pertumbuhan terhenti)

1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor interseluler (gen), faktor interseluler (hormon), dan faktor luar (misalnya lingkungan).
A. Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon, diantaranya auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin dan asam absitat.
1. Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang (koleoptil) dan akar (kolioriza). Aktivitas auksin akan terhambat oleh sinar yang berlebihan. Hormon auksin berfungsi sebagai berikut:
 Pembentangan sel
 Pembelahan sel
 Merangsang pembentukan buah dan bunga



2. Giberelin
Giberelin terdapat pada bagian batang dan bunga. Fungsi hormon ini adalah sebagai berikut:
 Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
 Menyebabkan tanaman tumbuh tinggi
 Memacu aktivitas kambium
 Menghasilkan buah yang tidak berbiji
 Membantu perkecambahan biji
3. Gas etilen
Fungsi utama gas etilen ini adalah sebagai berikut:
 Mempercepat pemasakan buah
 Pengguguran bunga
4. Sitokinin
Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada tumbuhan. Fungsi hormon ini adalah sebagai berikut:
 Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih capat memanjang
 Mempercepat pelebaran daun
 Merangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
 Merangsang aktivitas pembelahan sel
 Membantu perkecambahan biji
5. Asam absisat
Fungsi asam asisat ini adalah sebbagai berikut:
 Mengurangi kecepatan pembelahan
 Mengurangi pemanjangan sel
 Membantu pengguguran bunga
 Proses dormansi



B. Lingkungan (faktor eksternal)
Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat besar. Faktor-faktor lingkungan tersebut meliputi suhu udara, cahaya, kelembaban udara serta ketersediaan air tanah dan mineral.

2. JARINGAN MERISTEM
Pada tahap perkembangan embrio, semua sel mengalami pembelahan. Pertumbuhan dan perkembangan sel lebih lanjut menunjukkan adanya diferensiasi menjadi bagian khusus tumbuhan dan juga masih ada bagian sel yang tetap bersifat embrio (embrional), yaitu mampu mengadakan pembelahan terus-menerus. Jaringan yang bersifat embrio dalam tubuh tumbuhan dewasa ini disebut meristem.
Menurut tempatnya, meristem dalam tubuh tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Meristem pucuk, yang terdapat pada bagian pucuk akar dan batang.
2. Meristem interkalar, yang tedapat di antara jaringan dewasa, misalnya pada buku Gramineae.
3. Meristem lateral, yang letaknya sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan felogen.

Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Meristem primer, yaitu sel yang berkembang secara langsung dari sel bersifat embrio dan tetap bersifat embrio.
2. Meristem sekunder, yaitu jaringan yang berkembang dari jaringan dewasa yang masih tetap dapat berdiferensiasi.

Pola pertumbuhan tanaman dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
1. Determinate
Determinate adalah bagian organ tanaman yang terus mengalami batas tertinggi dan berhenti. Contohnya pada pertumbuhan daun.



2. Interminate
Interminate adalah Pertumbuhan tanaman terus berlangsung dan tidak terbatas waktu. Contohnya pada pertambahan diameter batang, diameter akar, dan panjang akar).
Pola pertumbuhan tanaman berdasrkan umur dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sebagi berikut:
1. Monokarpik, adalah tumbuhan yang berbunga hanya sekali dan kemudian tumbuhan tersebut mati. Contohnya pada tanaman sayur-sayuran dan tanaman yang memiliki umur pendek.
2. Polikerpik, adalah tumbuhan yang setelah berbunga akan memulai fase vegetativ dari awal sampai berbunga lagi. Contohnya pada tanaman tahunan

DAFTAR PUSTAKA
Sembiring Langkah, Sudjino, Pertumbuhan Dan Perkembangan, Bilogi Kelas XII (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka, 2006)
Fahn. A, Meristem, Anatomi Tumbuhan Edisi KeTiga (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995)

FOTOTROPISME

GEOTROPISME
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang sebagai organ tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah organ-organ tanaman yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi. Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman ke arah bawah.
Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.
Contoh lain dari geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah geotropisme positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon pertumbuhan.
Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936 (dalam Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak disbanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).

FOTOTROPISME
Teory Cholodny-Went tentang tropisme menetapkan bahwa penyinaran sepihak merangsang penyebaran yang berbeda (differensial) IAA dalam batang. Sisi batang yang disinari mengandung IAA lebih rendah dibandingkan dengan sisi gelap. Akibatnya sel-sel pada sisi yang gelap tumbuh memanjang lebih dari pada sel-sel pada sisi yang disinari, sehingga batang akan membengkok ke arah sumber cahaya.
Spektrum kegiatan fototropisme menunjukkan bahwa pigmen penyerap cahaya biru adalah yang bertanggungjawab sebagai perantara respon cahaya. Karotenoid dan riboflavin adalah pigmen kuning dan keduanya dilibatkan dalam fototropisme.
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
1. Gerak Tropisme
Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut tropisme. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu fototropisme, geotropisme, hidrotropisme dan tigmotropisme.
Fototropisme adalah gerak yang terjadi pada tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat kamu amati pada tumbuhan yang hidup di alam bebas. Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya
Pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas. Bila gerak tersebut mengarah ke sumber rangsangan disebut fototropisme positif, misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya. Sedangkan gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut fototropisme negatif, misalnya gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya.
Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme.
Gerak tropisme yang lainnya adalah gerak tumbuh akar yang dipengaruhi oleh ketersediaan air tanah. Biasanya akar tumbuh lurus ke arah bawah untuk memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh membelok ke arah yang cukup air. Dengan demikian, arah pertumbuhan mungkin tidak searah dengan gaya tarik bumi. Gerak akar menuju sumber air disebut hidrotropisme positif.
Tanaman anggur mempunyai sulur yang membelit pada dahan lain. bisa juga, sulur tersebut membelit pada benda yang disentuhnya, misalnya ajir. Gerak tumbuh karena rangsangan sentuhan tersebut disebut tigmotropisme. Atau dapat juga disebut haptotropisme, berasal dari kata thigma yang berarti singgungan atau hapto yang berarti sentuhan. Bagaimana sulur dapat tumbuh membelit ajir? Pada sisi sulur yang menyentuh ajir, pertumbuhan sel-selnya melambat sehingga bagian tersebut lebih pendek dari pada sisi sulur yang tidak menyentuh ajir. Akibatnya, sulur tumbuh melengkung ke arah ajir dan mengelilingi ajir. Dengan demikian sulur akan membelit ajir atau pohin lain yang disentuhnya.
2. Gerak Nasti
Gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut gerak nasti. gerak nasti juga disebabkan oleh perubahan tekanan turgor. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan ada beberapa macam gerak nasti, antara lain fotonasti, termonasti dan tigmonasti.
a) fotonasti.
fotonasti adalah gerak nasty yang disebabkan oleh rangsangan matahari. Contohnya, pada bunga pukul empat. Bunga pukul akan mekar pada sore hari karena rangsangan cahaya matahari pada saat itu. Arah mekarnya bunga tersebut tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari yang datang dari arah barat.
b) Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Seperti yang terjadi pada bunga tulip, terbukanya (mekarnya) bunga tulip terjadi pada hari-hari hangat yaitu pada musim semi.
c) Tigmonasti.
Tigmonasti adalah gerak pada tumbuhan yang terjadi karena adanya sentuhan. Contohnya gerak pada putri malu. Apabila daun tumbuhan putri malu disentuh, terutama daunnya disentuh pelan-pelan, maka daun akan bergerak menutup seperti layu. Dalam waktu tertentu setelah sentuhan daun akan kembali normal. Bila sentuhan diperkeras maka gejala seperti layu bertambah banyak, demikian pula waktu pemulihannya akan semakin lama. Daerah sentuhan yang paling peka adalah di daun atau sendi daun.
3. Gerak Taksis
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
a) Fototaksis
Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya, Contohnya pada ganggang hijau. Gerak fototaksis terjadi pada ganggang hijau Chlamydomonas yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat, maka akan tercapai batas tertentu dimana justru Chlamydomonas dengan tiba-tiba akan berbalik arah dan berenang menjauhi cahaya. Dengan demikian terjadi perubahan yang semula gerak fototaksis positif kemudian menjadi gerak fototaksis negatif. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya, yaitu tumbuhan akan mendekati cahaya sebelum melebihi batas toleransinya dan akan menjauhi bila telah melebihi batas toleransinya.
b) Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya pada sel gamet tumbuhan lumut. Gerak taksis terjadi juga pada sel gamet tumbuhan lumut. Spermatozoid pada arkegonium juga bergerak karena tertarik oleh sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel gamet betina.



DAFTAR PUSTAKA
http://fr.wikipedia.org/wiki/Tropisme
Prawiranata. W, dkk, Ttropisme, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid III (Departemen Botani Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 1991).
A. XILEM
Xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri atas beberapa tipe sel. Sel-sel yang terpenting adalah unsur trakea yang merupakan sel-sel mati. Xilem ini berfungsi untuk mengangkut air dari tanah serta zat yang terlarut di dalamnya. Ditinjau dari segi perkembangannya dapat dibedakan antara jaringan pembuluh pembuluh primer dan pembuluh sekunder. Xilem primer terdiri dari protoxilem dan metaxilem. Pada sejumlah besar tumbuhan terdapat kambium pembuluh yang menghasilkan jaringan pembuluh sekunder yang disebut xilem sekunder atau kayu. Struktur xilem sekunder terdiri dari, sistem aksial dan sistem radial, lapisan pembuluh.
Xilem Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks terdiri dari berbagai bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilemtelah mati dengan dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xilem berpungsi juga sebagai jaringan penguat. Unsur – unsur xilem terdiri dari:
1. Unsur trakeal
2. Serat xilem
3. Parenkim xilem
Unsur trakeal merupakan sel xilem yang paling tinggi spesialisasinya, dan bertugas dalam pengangkutan air beserta zat yang terlarut di dalamnya. Unsur trakeal ini terdiri dari dua macam sel trakeal, yakni trakeid dan komponen trakea. Trakeid adalah sel panjang dengan ujung yang runcig. Trakea juga disebut pembuluh kayu dan terdiri dari deretan sel yang tersusun memanjang dan bersambungan pada ujung dan pangkalnya.
Serat yang terdapat di dalam xilem merupakan sel panjang dengan dinding sekunder yang biasanya berlignin. Ada dua macam serat yang terdapat dalam xilem, yakni serat tarakeid dan serat libriform.
Sel prenkim yang terdapat di dalam xilem sekunder terdiridari dua macam, yakni prenkim aksial yaitu prenkim xilem yang berarah tegak sejajar sumbu dan prenkim radial, yakni prenkim jari-jari empulur. Prenkim radial ada beberapa jenis, jenis yang paling sering ditemukan adalah jenis prenkim jari-jari empulur yang berbaring dan jari-jari empulur yang tegak.
Xilem primer terdiri dari jenis sel yang sama dengan pada xilem sekunder yakni unsur trakeal (trakea dan trakeid), serat, dan sel prenkim. Dari segi perkembangannya, xilem primer terdiri dari bagian yang berkembang disaat awal, yakni protoxilem dan bagian yang berkembang kemudian, yakni metaxilem.

B. FLOEM
Seperti halnya xilem, floem terdiri dari berbagai jenis sel, dan dari segi perkembangan dibedakan floem primer dan floem sekunder. Floem primer berkembang dari prokambium, sedangkan floem sekunder dari kambium pembuluh. Floem primer berdifferensiasi dari prokambium. Sebagaiman xilem primer, dalam floem primer terdapat protofloem dan metafloem.
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Air mempunyai peranan sangat penting karena air merupakan bahan pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh makhluk hidup. Air juga digunakan sebagai medium enzimatis.
Air sangat penting bagi tumbuhan. 30% sampai 90% berat tumbuhan tersusun atas air. Tumbuhan menggunakan air pada proses fotosintesis. Mineral-mineral yang diserap oleh akar harus terlarut juga dalam air.
a) Mekanisme Air Pada Tumbuhan
1. Penyerapan Air
Ada 2 mekanisme penyerapan air yaitu penyerapan aktif dan pasif.
a. Aktif: aktif osmotik dan aktif non osmotic
b. Pasif: tarikan transpirasi (penggeraknya transpirasi), Tenaga penggeraknya tarikan transpirasi daun.
c. Jalur Penyerapan Air
Larutan tanah - sel-sel epidermis akar (rambut akar) – korteks – endodermis – xilem akar
2. Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan
a. Faktor lingkungan: ketersediaan air, aerasi, konsentrasi larutan tanah, suhu, kandungan air tanah)Faktor tanaman: laju transpirasi tanaman, sistem perakaran, metabolisme
3. Perbandingan Peranan
Penyerapan secara pasif lebih penting dibanding aktif, karena penyerapan aktif mempunyai banyak kelemahan yaitu:
a. Pada beberapa jenis tanaman (gymnospermae) tekanan akar yang merupakan pendukung penyerapan aktif tidak terjadi.
b. Tekanan akar juga tidak terjadi pada tanaman yang transpirasinya berlangsung cepat.
c. Air eksudasi yang keluar dari ujung batang yang dipotong tajuknya (murni hasil penyerapan aktif) hanya 5% dari total transpirasi.
d. Tanaman yang utuh menyerap air lebih banyak daripada yang dipotong tajuknya.
e. Tumbuhan hidrofit yang tubuhnya tenggelam, menyerap air dari seluruh tubuhnya.

b) PENGANGKUTAN AIR
Air diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsur-unsur hara yang terlarut di dalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman, terutama daun, melalui pembuluh xilem. Pembuluh xilem pada akar, batang, dan daun merupakan sistem yang kontinu, berhubungan satu sama yang lain. Secara fisiologi, akar merupakan organ penyerapan yang mengambil air dan garam-garam mineral dari tanah dan menyalurkannya kebatang, Penyimpanan cadangan makanan yang berasal dari daun.
Pengangkutan air berlangsung 2 cara, yaitu secara difusi melalui bulu-bulu akar walaupun oleh beberapa tanaman seperti Ranunculus tidak mempunyai bulu akar dan air memasuki akar secara langsung melalui epidermis yang berdinding tipis. Secara osmose: melalui akar yang dapat berlangsung apabila DPD (Diffusion Pressure Deficit) air tanah lebih rendah daripada DPD air dalam sel-sel akar.
Epidermis merupakan lapisan sel yang paling luar pada akar. Umumnya berbentuk agak pipih, sel epidermis membentuk suatu tonjolan yang panjang yang di kenal sebagai bulu akar. Bulu- bulu akar ini menyusup di antara partikel partikel tanah sehinggg memperbesar luas permukaan kontak antara akar dan tanah
Endodermis Lapisan sel yang berada didalam pada akar ,tidak mengalami penebalan sehingga mudah dilewati air. Pada sebelah luar sel endodermis terdapat lapisan sel-sel korteks ruang berukuran relatif besar dan berdinding tipis. Perisicel adalah jaringan sel- sel yang hidup yang mengelilingi floem dan xilem, jaringan ini membentuk sebuah tabung yang disebut stele.
Pengangkutan air adalah suatu proses pergerakan air melewati pembuluh xilem dari sistem perakaran ke bagian tajuk tanaman, khususnya daun. Ada beberapa teori yang dikenal: teori vital, teori tekanan akar, dan teori kekuatan fisika. Teori kekuatan fisika: teori tarikan transpirasi, tekanan kohesi, teori kapiler, teori tekanan atmosfer.
1. Teori vital
Air dapat diangkut ke daun karena adanya pompa yang menghisap dan mendorong air naik ke daun.
2. Teori Kapilaritas
Kapilaritas merupakan gejala yang timbul akibat interaksi antara permukaan padat dengan benda cair. Didalam pipa yang kecil, hal ini menyebabkan naiknya permukaan cairan. Cairan ditarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi. Tingginya permukaan cairan tergantung pada diameter pipa kapiler.
3. Teori tekanan akar
Awalnya diperkirakan air naik keatas tanaman karena adanya tekanan dari akar. Hal ini didasarkan fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan dihubungkan selang manometer air raksa, maka air didalam selang akan terdorong keatas oleh tekanan yang berasal dari akar. Tetapi tekanan akar hanya terjadi pada saat laju transpirasi sangat rendah.Jadi, Tekanan akar adalah relatif rendah dan tidak terjadi pada semua spesies tanaman dan juga hanya terjadi pada kondisi lingkungan yang menghambat laju tranpirasi. Tekanan akar bukan merupakan mekanisme yang handal untuk menjelaskan pergerakan vertikal air didalam pembuluh xilem. Air dari akar dapat diangkut ke daun karena adanya tekanan dari akar. Tekanan akar maksimum 2 atm, hanya mampu menaikkan air sampai ketinggian 21 m.
4. Teori Sel Pemompa
Pada abad ke-19 diyakini bahwa pergerakan vertikal air dari akar ke daun adalah karena adanya peranan sel-sel khusus yang berfungsi memompakan air ke atas.
Tetapi hasil kajian anatomis yang teliti gagal menemukan keberadaan sel-sel pompa ini. Dengan demikian teori ini tidak dapat diterima.
5. Teori Kohesi
Ada 3 elemen dasar dari teori kohesi untuk menjelaskan pergerakan vertikal air dalam tubuh tumbuhan,yakni :
1. Tenaga pendorong (driving force) untuk pergerakan air, adalah perbedaan potensi air antara tanah dan atmosfer.
2. Adanya tenaga hidrasi dinding pembuluh xilem yang mampu mempertahankan molekul air terhadap gaya gravitasi.
3. Gaya kohesi, yaitu antara molekul air terdapat gaya tarik menarik
Jadi, yang mampu menjelaskan pergerakan vertikal air di dalam pembuluh xilem adalah “Teori Kohesi”




DAFTAR PUSTAKA
Mulyani Sri, Jaringan meristem, Anatomi Tumbuhan (Yogyakarta: Kanisius, 2006)
Fahn. A, Xilem, Anatomi Tumbuhan (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995)
Hidayat, B Estiti, Xilem dan Floem, Anatomi Tumbuhan berbiji (Bandung: ITB, 1995)

Kamis, 15 Januari 2009

INTERNET

DUNIA INTERNET

Apa itu Internet?????????????

Internet (Inteconnected-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan berbagai macam situs. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia.

Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error- handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya.

Keunggulan tersebut, antara lain:

1. Komunikasi murah

2. Sumber informasi besar

3. Tantangan baru untuk berusaha

4. Keterbukaan “tanpa sensor”

5. Jangkauan yang tidak terbatas

Apa itu kegunaan internet???????????

1. Internet sebagai Media Komunikasi dengan aplikasi:

o Email

o WWW

o NewsGroup

o FTP Gopher

o Dan lain-lain

2. Internet sebagai media promosi, diantaranya:

o Image Company

o Pengenalan, dan pemesanan produk

o Registrasi klien

o Jadwal pengiriman dll

3. Internet sebagai Komunikasi Interaktif

o Email

o Dukungan Pelanggan dengan WWW

o Video Conferencing

o Internet Relay Chat

o Internet Phone

4. Internet sebagai alat Research and Development

5. Internet sebagai Pertukaran data

Apa itu modem???????????????

Modem singkatan dari Modulator Demodulator yang berfungsi untuk mengkonversikan data digital ke data analog dari komputer pengguna ke komputer server melalui jalur telpon, dan sebaliknya.

Modem Dial Up Jenisnya dapat dibagi 2, yaitu:

1. Modem Eksternal

Biasanya dilengkapi dengan panel atau LED atau LCD yang menampilkan info tentang apa yang sedang dilakukan oleh modem kalian yang mana berguna untuk membantu kita permasalahan yang terjadi.

2. Modem Internal

Lebih mudah dipasang (atau menjadi mimpi yang paling buruk), biasanya lebih murah karena tidak memiliki case dan power supply terpisah, mencegah orang lain untuk bertindak iseng terhadap modem karena terletak di dalam komputer, tidak menggunakan kabel yang semerawut, menghemat tempat, dan juga menghemat biaya untuk membeli kabel serial.

Untuk dapat menjelajahi internet tersebut diperlukan sebuah software yaitu yang disebut web browser. Beberapa software web browser yang sering digunakan diantaranya :

1. Internet Explorer

2. Netscape Navigator

3. Mozilla

4. Opera

MENJALANKAN DAN MENGENAL AREA KERJA INTERNET EXPLORER

Bagaimana Si Caranya Menjalankan Internet Explorer??????????????

Adapun langkah-langkah mengaktifkan atau memanggil Internet Explorer adalah :

1. Klik Start, pilih Program , Pilih Internet Explorer

Area Kerja Internet Explorer

Seperti kebanyakan program aplikasi Windows, area kerja Internet Explorer juga memiliki hampir semua komponen “window” yang sama hanya tentunya ada perbedaan menu dan toolbar-nya.

MEMAHAMI ALAMAT INTERNET DAN HYPERLINK

Alamat Internet

Alamat internet atau alamat sebuah web kadang disebut URL (Uniform Resource Locator) yang biasanya terdiri dari 4 bagian :

1. Nama protocol (protocol adalah aturan-aturan atau standar yang membuat komputer dapat saling berbagi informasi).

2. Lokasi dari situs, contohnya WWW (World Wide Web)

3. Nama organisasi yang mengatur situs.

4. Sebuah akhiran yang mengidentifikasikan jenis dari organisasi. (contohnya .com untuk sebuah organisasi komersial)

Contoh alamat internet http://www.yahoo.com/ yang berarti:

http:

Web server ini menggunakan Hypertext Transfer Protocol (HTTP).

www

Lokasi situs ini berada dalam World Wide Web.

yahoo

Web server ini berada di Dikmenjur yang mengatur situsnya.

com

Ini biasanya adalah institusi yang komersial.

.

HYPERLINK

Di dalam situs web biasanya anda akan melihat teks yang warnanya berbeda, bergaris bawah atau berada dalam kotak (tombol). Inilah yang disebut hyperlink atau link.

MENYIMPAN FILE HALAMAN WEB DAN DOWNLOAD

Menyimpan file halaman web

Halaman web dalam Internet Explorer dapat disimpan ke dalam file di komputer anda. Ini bertujuan nantinya halaman web tersebut dapat dibuka kembali tanpa melakukan koneksi ke internet (work offline).

Langkah-langkah penyimpanan file halaman web :

1. Di Internet Explorer, klik menu Files lalu pilih Save As...

2. Tentukan lokasi penyimpanan dalam Save in

3. Pada kotak teks File name ketik nama file (atau biasanya nama halaman web telah tersedia), klik Save untuk mulai menyimpan.

DOWNLOAD

Download adalah proses pengambilan informasi berupa file, data atau program yang disediakan oleh sebuah situs web dan menyimpannya ke dalam komputer anda.

Tipe file hasil download biasanya ekstensi PDF (dari aplikasi acrobat reader), ekstensi PPT (dari aplikasi power point), DOC (dari aplikasi MS-Word), HTM atau HTML merupakan ekstensi dari file HTML dan lain sebagainya. Ada pula file-file hasil download berupa gambar yang mempunyai format data JPG, JPEG, TIFF, GIF dan lain sebagainya.

Cara download :

1. Perhatikan terlebih dahulu link atau icon dalam halaman web yang menunjukkan bahwa itu akan mengarah pada kandungan file baik itu file data maupun program.

2. Klik link atau icon tersebut.

3. Selanjutnya akan muncul kotak dialog file download, klik tombol Save untuk mulai download.

4. Kotak dialog Save as akan muncul, ketik nama file yang diinginkan, lalu klik Save.

MENCARI INFORMASI PADA HALAMAN WEB

Langkah pencarian informasi dengan Search :

1. Di Internet Explorer, klik tombol Search dalam toolbar Standard Buttons. Disebelah kiri window akan muncul panel pencarian.

2. Pilih modus pencarian pada Choose a category for your search, lalu ketik kata/kalimat yang ingin dicari, klik Search.

Langkah pencarian informasi dengan Find :

1. Di Internet Explorer, klik menu Edit , pilih Find (on This page)

2. Dalam kotak teks Find what ketik kata atau kalimat yang ingin dicari, lalu klik Find Next.